Postingan

Terpana

Pertama kali...  Saat retina kita saling bertemu.. Aku terperangkap di bola matamu... Hingga mata ini.. Berkedip saja tak mampu.. Seolah, diri ini ingin  tuk Menelusuri setiap lengkuk wajahmu.. Ternyata ini hoby baruku.. Mengagumi dirimu.. Karna kharisma indah tentangmu, Kurasa, dirimu memiliki magnet yang kuat.. Seperti kutub utara dan selatan... Akan tarik menarik.. Hingga bersatu, menempel tak terpisahkan...

Kau seperti

Kau seperti kapal... Sebentar singgah lalu berlayar.. Kau seperti pelangi... Hanya datang setelah hujan, lalu pergi Kau seperti angin... Dapat kurasa tak dapat ku raih.. Kau seperti api... Panas membara dan melukai.. Kau seperti lebah... Tak pernah puas singgah disatu bunga.. Kau seperti embun pagi... Akan hilang setelah mentari menyinari, Tapi ku pinta Jadilan kau seperti bulan... Yang hidup berdampingan dengan sang bintang Yang selalu indah jika dipandang... Dan dirindui banyak orang...

Asaku

Saat senja kembali keperaduan, Ku tersadar akan lamunan... Senyum ini tak menawan.. Karna ku sadar kau hanya angan-angan.. Walau begitu... Kenangan tentangmu takkan pernah mati.. Karna ku kunci dalam peti, Dan kubuka. Setelah luka ini terobati.. Maafkan, bisiku untukmu Sayap sayapku tlah patah... Berhamburan tak karuan.. Bukan tak sanggup menggapaimu.. Hanya saja, Bukan aku orang yang kau tunggu...

Bagaikan buku

Buku.... Itulah definisi untukmu.. Kata-kata indah yang tersusun di bab pertama... Membuatku lupa akan bab selanjutnya... Karna kata demi kata, Dan diksi yang tercipta... Membuatku tak ingin berhenti membaca... Sayangnya, Aku berada di bab akhir... Dimana kenangan akan dirimu tlah berakhir... Aku tak kan kembali hadir.. Karna rasa ini sudah mati. Bagaikan disambar petir...

Nostalgia

Bolehkah aku bernostalgia... Mengingat ketidaksengajaan mempertemukan kita... Bahkan kita berbagi bahagia... Sampai hati ini terkena candu asmara... Tapi bibir terasa kelu tuk ucapkan cinta... Mengapa? Kurasa kau ada... Atau mungkin kau itu fatamorgana...? Ku harap tidak... Karna takdir bisa saja mengaitkan aku dan kamu Menjadi kita... Tapi apa daya... Kita berpijak dibumi yang sama.. Tapi tidak dengan perasaan yang sama..

Darimu

Darimu, Aku belajar mencintai tanpa alasan... Darimu, Aku belajar mencintai tanpa pembalasan... Darimu, Membuktikan cinta tak butuh pengorbanan... Karena aku mencintaimu dalam diam. Tak menuntut lebih.. Kan ku sampaikan sabda rinduku pada angin, Agar angin membawa bisik rinduku padamu.. Yang perlu kau tahu.. Rinduku memang seperti hawa dingin, Yang asing, tajam dan menusuk Tapi tak kan melukai ...

Lukamu

Kau itu terluka, Bagaikan membawa setangkai mawar.. Dan kau terkena durinya... Jika saja bisa, Kan kugantikan posisimu...  Biar saja aku yang terluka... Karna luka sudah biasa bagiku...  Layaknya karang yang dihantam ombak.. Hari demi hari akan terkikis... Waktu ke waktu akan rapuh.. Tapi ia takkan pernah hilang... Seperti aku, akan tetap disini... Masih dengan rasa yang sama, Dan cinta yang sama...